Menu Gstarkindo
Sabtu, 09 November 2024
Minggu, 04 Agustus 2024
Perbaikan Tanah Bawah Permukaan ( Sub Grade) Jelek dengan Kayu (Wood)
Kondisi tanah jelek (bad soil) wilayah Indonesia
Indonesia memiliki wilayah yang tanahmya berklasifikasi tanah jelek (bad soil) mencapai luas 15.4 juta ha tersebar di berbagai provinsi. Dengan penduduk yang sebagian besar tinggal di atas tanah datar yang umumnya bekas rawa-rawa bertanah jelek berupa tanah gambut. Wilayahnya yang berada di iklim tropis membuat wilayahnya subur dengan berbagai pepohonan. Dengan kondisi tersebut kebutuhan prasarana jalan di wilayah permukiman dengan klasifikasi tanah jelek perlu teknologi perbaikan tanah dengan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia.
Gambar 1 Penyebaran tanah gambut Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-5155a9636975341bcbf16158bc5e0ecc |
Perbaikan tanah jelek (bad soil) dengan batang kayu
Penggunaan Kayu Pinus untuk Perbaikan Tanah jelek di Jüterbog Jerman
Penggunaan batang kayu sebagai perbaikan tanah jelek telah lama dilakukan dalam pekerjaan bangunan. Batang-batang kayu digunakan untuk penambahan kekuatan tanah sehingga tanh yang aslinya jelek bisa menahan beban seusia kebutuhan.
Gambar 2 Ekskavasi situ jalan berumur 700 tahun di alun-alun tertua Kota Berlin, Molkenmart , Jerman Sumber : https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2022/02/23/50jpg-20220223070047.jpg |
Dilansir dari Ancient Origins,struktur seperti tanggul ini terbuat dari batang kayu beberapa jenis pohon, seperti ek, pinus dan birch, Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa pohon-pohon ditebang sekitar tahun 1238.Kayu-kayu tersebut berhasil bertahan dalam kondisi pelestarian yang baik selama 700 tahun terakhir. Semua berkat efisiensi lapisan gambut yang tebal, menciptakan struktur kedap udara
Struktur ini memiliki lebar enam meter dan membentang setidaknya 50 meter dengan papan diletakkan dalam tiga lapisan. Lapisan atas terdiri dari batang-batang tanpa kulit kayu pohon untuk mencegah pembusukan, cacat pada lapisan atas ditutupi dengan batu-batu kecil dan pasir yang juga digunakan untuk menghaluskan bagian tepi. Sedangkan dua lapisan yang berada di bawahnya tidak terlihat karena ditutupi oleh pasir. emuan serupa lainnya dari Abad Pertengahan umumnya dalam kondisi yang sangat baik. Morgen Times melaporkan kurator Chrisoph Rauhut menggambarkannya sebagai penemuan yang sangat signifikan. National Geographic melaporkan, temuan pertama jenis ini didapati di Jüterbog di timur laut Jerman, tahun 2017 lalu. Kemudian di tahun 2021 sebuah trotoar selebar enam meter dari 1.000 tahun lalu ditemukan di kota Dortmund.
Sejak awal, para pembangun Venesia harus berhadapan dengan tanah yang basah dan tidak stabil, yang tidak mendukung pembangunan kota metropolitan. Pulau-pulau tempat Venesia berada terbuat dari bahan timbunan, sehingga memerlukan penggunaan teknik khusus untuk memastikan stabilitas fondasinya.Teknik khusus untuk memastikan stabilitas fondasinya. dengan menancapkan ribuan tumpukan kayu dari hutan di wilayah tersebut ke tanah lunak laguna. Kayu ini, terutama alder, oak, dan larch, menciptakan fondasi kokoh tempat orang Venesia membangun bangunan mereka.
Penggunaan Batang-batang Kayu untuk Pondasi Tiang Bangunan Kota Venice Italia
Nama Venesia ini berasal dari orang-orang Veneti kuno yang mendiami wilayah tersebut pada abad ke-10 SM. Kota ini secara historis merupakan ibu kota Republik Venesia selama hampir satu milenium, dari tahun 810 hingga 1797.Gambar 3. Venesia Italia (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Panorama_of_Venice_1870s.jpg) |
Sejak awal, para pembangun Venesia harus berhadapan dengan tanah yang basah dan tidak stabil, yang tidak mendukung pembangunan kota metropolitan. Pulau-pulau tempat Venesia berada terbuat dari bahan timbunan, sehingga memerlukan penggunaan teknik khusus untuk memastikan stabilitas fondasinya.Teknik khusus untuk memastikan stabilitas fondasinya. dengan menancapkan ribuan tumpukan kayu dari hutan di wilayah tersebut ke tanah lunak laguna. Kayu ini, terutama alder, oak, dan larch, menciptakan fondasi kokoh tempat orang Venesia membangun bangunan mereka.
Penggunaan Bambu untuk Perbaikan Tanah Jalan Tol Semarang-Demak
Dikutip dari situs https://jogja.disway.id/, sekitar 10 juta lebih batang bambu dipakai sebagai struktur dasar konstruksi tol ruas Semarang-Sayung yang membentang sepanjang 6 kilometer.
Dilansir dari situ https://jatengprov.go.id/ Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan DIY Direktorat Jenderal Bina Marga selaku pembangun jalan tol seksi 1, Yusrizal Kurniawan menuturkan, saat ini proses pengerjaan seksi 1 belum dilakukan, karena masih harus menunggu proses lain. “Seksi 1 yang merupakan dukungan dana dari pemerintah melalui APBN pinjaman luar negeri, saat ini masih menunggu loan agreement, di mana mulainya sekitar bulan Desember 2022,” kata Yusrizal. seksi 2 per Kamis (22/9/2022) mencapai 93 persen. Ditargetkan, konstruksi selesai pada 28 Oktober 2022
Gambar 5 Pekerja sedang memasang matras bambu, Sumber : https://jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2022/09/IMG-20220922-WA0151.jpg |
Gambar 6. Pekerja sedang memasang perkuatan tanah jelek dengan bambu Sumber : https://jogja.disway.id/upload/3d7c698567077e09de13d16622715868.jpg |
Identitas Resiko dan Probabilitas serta Impactnya pada Proyek Perencanaan Jalan dan Jembatan
Identifikasi resiko merupakan salah satu dari delapan proses esensi dalam manajemen resiko. Delapan proses dalam manajemen resiko meliputi : internal enviromental, objective setting, risk identification, tisk assessment, risk response, control activity, information and comunication, and monitoring. Ada 5 langkah di dalam identifikasi dan ptoses manajemen resiko, yaitu:
- Identifikasi resiko, proses identifikasi dan penilaian ancaman yang dapat mencegah potensial program. Kegunaanny adalah menampilkan apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana sesuatu mempengaruhi pelaksanakan suatu program.
- Analisis resiko, langkah ini meliputi penentuan kemungkinan bahwa peristiwa resiko mungkin terjadi dan potensial hasil setiap peristiwa.
- Evaluasi resiko, membandingkan besarnya setiap resiko dan membuat rangking sesuai kepentingan dan kosekuensi.
- Penganan resiko, bertujuan membuat rencana tanggapan dalam langkah ini strategi mitigasi resiko, perhatian pencegahan, rencana-rencana darurat dibuat berdasarkan atas nilai setiap resiko.
- Pemantauan resiko, manajemen resiko adalah proses yang berjalan non stop yang selalu beradaptasi dan berubah seluruh waktu. Pemantauan secara berkesinambungan dan berulang dan membantu kepastian menjangkau maksimum resiko yang diketahui maupun tidak diketahui.
Resiko yang sering dialami dalam proyek perencanaan jalan dan jembatan adalah sebagai berikut.
Resiko yang tidak diterima (Unacceptable risk)
- Keterlambatan penyelesaian administrasi kontrak kerja
- Keterlambatan Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK)
- Penggantian personil desakan PPK
- Penggantian personil penyedia jasa
- Ketidakcakapan menganalisis data dan masalah
Resiko yang tidak diinginkan (Undesirable risk)
- Kesalahan pengambilan keputusan
- Ketidaktepatan metode perencanaan
- Ketidaklancaran pengumpulan data
- Distribusi data yang tidak lancar
- Komunikasi antar pihak yang buruk
- Perbedaan pendapat antara PPK dan Pemeriksa Hasil Pekerjaan
- Pengendalian dolumen lapangan buruk
- Perubahan ruang lingkup pekerjaan
- Perubahan lokasi pekerjaan
- Keterlambatan ketua tim membuat keputusan
- Penempatan personil tidak kompetensi
- Penangguhan pembayaran
- Pemutusan kontrak
- Laporan yang tidak memadai dan tidak tepat
- Keamanan yang terganggu
- Penolakan watga
- Bencana alam ( gempa, banjir, badai, wabah, dll.)
- Bencana sosial ( konflik warga)
Probabilitas (likelihood) resiko
Likelihood adalah prediksi seberapa sering sebuah resiko terjaddi dalam waktu periode tertentu atau tahap proyek tertentu. Nilai probabilitas dapat diperoleh dari pengalaman, ekspektasi, atau pengumpulan data pengamatan potensial kejadian resiko pengaruh internal maupun eksternal..
Risk Impact
Impact dalam manajemen resiko merupakan bentuk konsekuensi , akibat atau pengaruh negatif yang berpotensi timbul jika resiko terjadi. Impak resiko bisa berupa kerugian biaua, waktu, dan kualitas. Ada banyak impact dalam satu resiko yang teridentifikasi. Impact yang paling dominan/ penting atau rata-rata dari seluruh impact yang ada yang dipilih.
Selasa, 23 Januari 2024
Harga Satuan Dasar Bahan dan Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah
Sragen Rabu tanggal 24 Januari 2024, Dikutip dari https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/13fc23a0fa72ba68d67af19111947fcb.pdf, Penyusunan HPS sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Peumahan Rakyat karena menentukan kualitas pekerjaan agar tepat mutu dan tepat biaya. Faktanya,
penyedia jasa saat proses tender melakukan penawaran yang sangat rendah terhadap HPS bahkan dibawah
80 persen dari HPS. Observasi dilakukan dengan wawancara dan diskusi dengan penyedia jasa di lapangan
untuk mengetahui biaya upah borongan yang dibayarkan kepada sub-kontraktor. Dari hasil perbandingan
didapatkan bahwa terdapat selisih yang cukup besar antara harga upah yang ada dalam HPS dengan harga
upah borongan yang ada dibayarkan oleh penyedia jasa. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan terhadap
penentuan harga upah oleh penyedia jasa karena semakin rendah penawaran maka akan menyebabkan upah
mandor, tukang dan pekerja akan semakin rendah dan tentu akan menyebabkan menurunnya kesejahteraan
pekerja konstruksi.
Berikut Harga Satuan Dasar Bahan dan Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah,
Berikut Harga Satuan Dasar Bahan dan Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah,
Langganan:
Postingan (Atom)
Dunia Konsultan Teknik
Memuat…
-
Kelebihan struktur rangka batang dengan lain adalah berat konstruksi relatif ringan, biaya pembangunan lebih murah. Ukuran batang-batang y...
-
Gambar 1 Model Kerja Tim Ruang Terbuka (Open Room) Tugas dan wewenang setiap personil adalah sebagai berikut: a. Ketua Tim...
-
TIPE KENDARAAN PEMBEBANAN JEMBATAN JALAN RAYA Standard Nasional Indonesia (SNI) Gambar Beban Truk Standard SNI Gambar Beban Terbagi Rata (B...